Rabu, 19 Desember 2018

Tanggapan BPK: Mahasiswa Soroti Pengadaan Mebelair Kampus Unesa Ketintang

Tanggapan BPK: Mahasiswa Soroti Pengadaan Mebelair Kampus Unesa Ketintang
Inline image
Dari: Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi BPK RI <..pid@bpk.go.id>
Dikirim: Senin, 17 Desember 2018 16:01
Judul: Tanggapan BPK: Mahasiswa Soroti Pengadaan Mebelair Kampus Unesa Ketintang

Kami mengucapkan terima kasih atas perhatian Saudara terhadap Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Perlu kami informasikan bahwa BPK bertugas untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara/daerah, dalam hal ini adalah dana yang bersumber dari APBN/APBD.
Berdasarkan UU No. 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan, disebutkan bahwa dalam melaksanakan tugasnya, BPK berwenang menentukan objek pemeriksaan, merencanakan dan melaksanakan pemeriksaan, menentukan waktu dan metode pemeriksaan serta menyusun dan menyajikan laporan pemeriksaan.
Selain bersifat mandiri dalam menentukan objek pemeriksaannya, BPK juga dapat mempertimbangkan pengaduan masyarakat yang masuk,

Demikian kami sampaikan dan kami sangat menghargai partisipasi Saudara untuk ikut berperan aktif mengawasi jalannya pemerintahan untuk menyukseskan clean government and good governance.


PUSAT INFORMASI DAN KOMUNIKASI (PIK)
BIRO HUMAS DAN KERJA SAMA INTERNASIONAL
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
Jl. Gatot Subroto Kav. 31 Jakarta Pusat 10210
Tel: +62 21 25549000 Ext. 3912
Fax: +62 21 57950288
https://e-ppid.bpk.go.id/

From: Dian Rosdiana
Sent: Monday, December 17, 2018 9:58 AM
Subject: Mahasiswa Soroti Pengadaan Mebelair Kampus Unesa Ketintang

NetralNews.Com

Mahasiswa Soroti Pengadaan Mebelair Kampus Unesa Ketintang

KAMU - Kesatuan Aksi Mahasiswa Unesa (Universitas Negeri Surabaya), menyoroti Pengadaan Mebelair Gedung Kampus Unesa Ketintang (PIU-IDB), yang dibiayai APBN 2018, sebesar 6 milyar  rupiah, dengan kode tender 312162

"Janganlah dana dari APBN untuk pembangunan Unesa ini dikorupsi", ujar Arief Winoto ketua KAMU.

Menurut KAMU terindikasi bahwa dalam pengadaan mebelair ini bisa dikorupsi dengan pola, bahwa spesifikasi yang ada pada dokumen tender dan dokumen kontrak, kualitasnya akan dikurangi, sehingga uang negara yang sedemikian besar akan dibelanjakan untuk membeli mebel yang kualitasnya kurang bagus, tapi harganya mahal.

"Ini sama saja dengan mengarah pada terjadinya mark-up harga, kata Arief.

Untuk itu diharapkan agar instansi pemerintah yang berwenang perlu memeriksa, apakah sampai batas waktu kontrak pekerjaan itu pelaksanaan pembelian mebel ini, telah menyelesaikan pekerjaannya, dan apakah mebelair yang dikirim itu spesifikasi dan kualitasnya memang baik sebagaimana tercantum dalam dokumen tender dan dokumen kontrak

"Jangan sampai masa kontrak pekerjaan habis, ternyata rekanan belum menyelesaikan pekerjaannya, tapi oleh oknum pejabat di Unesa dibuatkan laporan seolah2 bahwa pekerjaan sudah selesai dilaksanakan dan seolah2 mebel yang dikirim kualitasnya telah sesuai dengan dokumen kontrak", ujarnya.

Diharapkan bahwa hal seperti itu janganlah diulangi, karena pada pembelian mebel di tahun2 sebelumnya, ada indikasi terjadi hal2 yang demikian. Dan lebih lanjut Arief berharap janganlah dana pembangunan kampus dikorupsi, karena bisa  mengorbankan kegiatan civitas akademika.

Sementara itu, Wakil Rektor 2 Unesa bapak Prapto ketika dihubungi ponsel/WA-nya 081241550560, belum memberikan keterangan terkait sorotan dari para mahasiswa ini.

Sabtu, 15 Desember 2018

Mahasiswa Unesa Sorot Dana Pembelian Mebel di Kampus

Mahasiswa Unesa Sorot Dana Pembelian Mebel di Kampus
KAMU - Kesatuan Aksi Mahasiswa Unesa (Universitas Negeri Surabaya), menyoroti Pengadaan Mebelair Gedung Kampus Unesa Ketintang (PIU-IDB), yang dibiayai APBN 2018, sebesar 6 milyar  rupiah, dengan kode tender 312162

"Janganlah dana dari APBN untuk pembangunan Unesa ini dikorupsi", ujar Arief Winoto ketua KAMU.

Menurut KAMU terindikasi bahwa dalam pengadaan mebelair ini bisa dikorupsi dengan pola, bahwa spesifikasi yang ada pada dokumen tender dan dokumen kontrak, kualitasnya akan dikurangi, sehingga uang negara yang sedemikian besar akan dibelanjakan untuk membeli mebel yang kualitasnya kurang bagus, tapi harganya mahal.

"Ini sama saja dengan mengarah pada terjadinya mark-up harga, kata Arief.

Untuk itu diharapkan agar instansi pemerintah yang berwenang perlu memeriksa, apakah sampai batas waktu kontrak pekerjaan itu pelaksanaan pembelian mebel ini, telah menyelesaikan pekerjaannya, dan apakah mebelair yang dikirim itu spesifikasi dan kualitasnya memang baik sebagaimana tercantum dalam dokumen tender dan dokumen kontrak

"Jangan sampai masa kontrak pekerjaan habis, ternyata rekanan belum menyelesaikan pekerjaannya, tapi oleh oknum pejabat di Unesa dibuatkan laporan seolah2 bahwa pekerjaan sudah selesai dilaksanakan dan seolah2 mebel yang dikirim kualitasnya telah sesuai dengan dokumen kontrak", ujarnya.

Diharapkan bahwa hal seperti itu janganlah diulangi, karena pada pembelian mebel di tahun2 sebelumnya, ada indikasi terjadi hal2 yang demikian. Dan lebih lanjut Arief berharap janganlah dana pembangunan kampus dikorupsi, karena bisa  mengorbankan kegiatan civitas akademika.

Sementara itu, Wakil Rektor 2 Unesa bapak Prapto ketika dihubungi ponsel/WA-nya 081241550560, belum memberikan keterangan terkait sorotan dari para mahasiswa ini.




Virus-free. www.avast.com

Mahasiswa Unesa Sorot Dana Pembelian Mebel di Kampus

Mahasiswa Unesa Sorot Dana Pembelian Mebel di Kampus
Inline image
KAMU - Kesatuan Aksi Mahasiswa Unesa (Universitas Negeri Surabaya), menyoroti Pengadaan Mebelair Gedung Kampus Unesa Ketintang (PIU-IDB), yang dibiayai APBN 2018, sebesar 6 milyar  rupiah, dengan kode tender 312162

"Janganlah dana dari APBN untuk pembangunan Unesa ini dikorupsi", ujar Arief Winoto ketua KAMU.

Menurut KAMU terindikasi bahwa dalam pengadaan mebelair ini bisa dikorupsi dengan pola, bahwa spesifikasi yang ada pada dokumen tender dan dokumen kontrak, kualitasnya akan dikurangi, sehingga uang negara yang sedemikian besar akan dibelanjakan untuk membeli mebel yang kualitasnya kurang bagus, tapi harganya mahal.

"Ini sama saja dengan mengarah pada terjadinya mark-up harga, kata Arief.

Untuk itu diharapkan agar instansi pemerintah yang berwenang perlu memeriksa, apakah sampai batas waktu kontrak pekerjaan itu pelaksanaan pembelian mebel ini, telah menyelesaikan pekerjaannya, dan apakah mebelair yang dikirim itu spesifikasi dan kualitasnya memang baik sebagaimana tercantum dalam dokumen tender dan dokumen kontrak

"Jangan sampai masa kontrak pekerjaan habis, ternyata rekanan belum menyelesaikan pekerjaannya, tapi oleh oknum pejabat di Unesa dibuatkan laporan seolah2 bahwa pekerjaan sudah selesai dilaksanakan dan seolah2 mebel yang dikirim kualitasnya telah sesuai dengan dokumen kontrak", ujarnya.

Diharapkan bahwa hal seperti itu janganlah diulangi, karena pada pembelian mebel di tahun2 sebelumnya, ada indikasi terjadi hal2 yang demikian. Dan lebih lanjut Arief berharap janganlah dana pembangunan kampus dikorupsi, karena bisa  mengorbankan kegiatan civitas akademika.

Sementara itu, Wakil Rektor 2 Unesa bapak Prapto ketika dihubungi ponsel/WA-nya 081241550560, belum memberikan keterangan terkait sorotan dari para mahasiswa ini

Virus-free. www.avast.com

Senin, 10 Desember 2018

Sandiaga Uno Lebih Hebat Dari Seorang Nabi dan Prabowo Adalah Titisan Allah SWT ???

Warna-Warni Kampanye Pemilihan Presiden Indonesia 2019
Mulai Dari Pernyataan Bahwa Sandiaga Uno Bisa Lebih Hebat Dari Seorang Nabi dan Pernyataan Bahwa Prabowo Adalah Titisan Allah SWT

Apakah mungkin Sandiaga Uno memang sangat yakin & merasa benar dengan pernyataannya bahwa dia lebih hebat dari nabi Yusuf, sebagaimana berita ini:
https://makassar.terkini.id/sandiaga-uno-keliru-soal-nabi-yusuf-butuh-7-tahun-mengatasi-krisis/

Karena pendukung Prabowo dengan sangat berapi-api pernah menyatakan bahwa Prabowo adalah titisan Allah SWT, sebagaimana video pidato pendukung Prabowo ini:




Sandiaga Uno Lebih Hebat Dari Seorang Nabi dan Prabowo Adalah Titisan Allah SWT ???

Warna-Warni Kampanye Pemilihan Presiden Indonesia 2019
Mulai Dari Pernyataan Bahwa Sandiaga Uno Bisa Lebih Hebat Dari Seorang Nabi dan Pernyataan Bahwa Prabowo Adalah Titisan Allah SWT
Inline image

Apakah mungkin Sandiaga Uno memang sangat yakin & merasa benar dengan pernyataannya bahwa dia lebih hebat dari nabi Yusuf, sebagaimana berita ini:
https://makassar.terkini.id/sandiaga-uno-keliru-soal-nabi-yusuf-butuh-7-tahun-mengatasi-krisis/

Karena pendukung Prabowo dengan sangat berapi-api pernah menyatakan bahwa Prabowo adalah titisan Allah SWT, sebagaimana video pidato pendukung Prabowo ini:

https://www.youtube.com/watch?v=2rx93a5OUPY

Sabtu, 10 November 2018

Sandiaga UNO Melangkahi Makam Ulama: Ritual atau Dobrak Tradisi Kolot ???

Sandiaga UNO Melangkahi Makam Ulama: Ritual atau Dobrak Tradisi Kolot ???



Media massa dan media sosial (medsos) tengah viral video yang menyiarkan Sandiaga Uno sedang melangkahi makam ulama pendiri Pondok Pesantren Denanyar, KH Bisri Syamsuri, yang merupakan salah satu pendiri NU (Nahdlatul Ulama) yang juga merupakan kakek dari Gus Dur (Abdurrahman Wahid) dari garis ibu.

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan apa yang dilakukan oleh Sandiaga uno itu, karena:

Pertama:  Bisa jadi itu adalah petunjuk dari para orang sakti/pintar yang menjadi penasehat Sandiaga Uno, Agar sandi dengan sengaja melangkahi makam KH Bisri Syamsuri sebagai salah satu syarat upacara ritual agar bisa menang dalam pemilihan presiden tahun 2019.

Sebagaimana diketahui, Sandiaga Uno merupakan calon Wakil Presiden yang berpasangan dengan Prabowo Subianto sebagai calon Presiden, pada tahun 2019.

Dengan ritual melangkahi makam dari KH Bisri yang merupakan sesepuhnya para ulama, maka diharapkan bisa berakibat membuat pudar kharisma dari ulama atau kyai yang tidak mendukung pasangan calon presiden - calon wakil presiden, Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.

Sehingga ulama atau kyai yang tidak mendukung Sandiaga Uno bisa bisa terkena tulah/bala yang bisa mengakibatkan ulama dan kyai itu tidak akan dihormati atau tidak diturut lagi oleh para santri dan masyarakat.

Karena bisa jadi menurut para orang pintar/ sakti yang menjadi pilar kekuatan pasangan Prabowo - Sandiaga, dengan dilangkahinya makam dari sesepuhnya ulama itu merupakan simbol, bahwa ulama atau kyai serta para santri yang mempunyai hubungan (keluarga, guru-murid, kyai-santri, dll) dengan KH Bisri Syamsuri, seharusnya tunduk, patuh dan mendukung Sandiaga Uno, jika mereka tidak ingin kena tulah/bala.

Karena Sandiaga telah berhasil melaksanakan ritual melangkahi makam dari sesepuhnya para ulama, para kyai dan para santri. Keberhasilan upacara ritual itu bisa dilihat bahwa setelah melangkahi makam sesepuhnya para ulama, kyai dan santri, Sandiaga Uno tidak mengalami kejadian apapun dan tetap sehat, bahkan makin terlihat berwibawa.

Maka bisa dilihat bagaimana dalam video tersebut, Sandiaga Uno dengan percaya diri dan tanpa ragu melangkahi bagian kepala dari makam KH Bisri, sedangkan orang lain satupun  tidak ada yang berani melakukan hal itu.

Kedua:

Dengan melangkahi kuburan, bisa jadi Sandiaga Uno menunjukkan sebagai sosok manusia yang berani secara terang2an memberi pelajaran serta nasehat kepada masyarakat agar tidak lagi melakukan kegiatan2 yang cenderung bid'ah, syirik, musyrik dll, seperti misalnya pergi berdoa ke kuburan, tahlilan, syukuran, sedekah laut, sedekah bumi, kesenian dan kebudayaan tradisional yang menonjolkan unsur seronok dll

Karena mungkin selain dianggap syirik dan musyrik, kegiatan2 seperti itu sebenarnya merupakan cerminan perilaku masyarakat yang terbelakang dan primitif. Sehingga membuat masyarakat indonesia tidak bisa menjadi masyarakat modern.

Terbukti setelah melangkahi kuburan yang bisa jadi dikeramatkan oleh masyarakat penyembah kuburan, tidak ada akibat buruk yang menimpa Sandiaga Uno. Bahkan banyak masyarakat yang mendukung keberanian Sandiaga untuk mendobrak cara berpikir sebagian kecil  masyarakat yang masih kolot.

Hal itu sebelumnya juga dilakukan oleh Sandiaga Uno, saat diajak warga Surabaya untuk berziarah ke makam penyanyi legendaris Gombloh, dimana saat itu, Sandiaga Uno dengan percaya diri melakukan demonstrasi permainan diatas nisan2 dengan cara berjalan seolah akrobat atau berjalan dengan pola keseimbangan diatas makam2 yang ada di lokasi makam penyanyi Gombloh.


Dengan itu bisa jafi Sandiaga Uno mengajarkan pada masyarakat, agar tidak perlu takut pada makam, entah makam biasa atau makam yang dikeramatkan oleh sebagian kecil masyarakat yang mungkin masih terpengaruh budaya kolot.

Dan terbukti meskipun bermain2 diatas makam makam, tidak ada kejadian apapun yang menimpa dan Sandiaga Uno masih tetap sehat dan tetap bersemangat.

Jadi: sah-sah saja jika Sandiaga Uno melakukan upaya ritual untuk memenangkan pemilihan presiden tahun 2019, sekaligus memberi pelajaran atau nasehat pada masyarakat untuk berpikir maju agar bisa menjadi masyarakat modern dan tidak menjadi masyarakat terbelakang karena masih terpengaruh budaya2 kolot.




Virus-free. www.avast.com

Sandiaga UNO Melangkahi Makam Ulama: Ritual atau Dobrak Tradisi Kolot ???

Sandiaga UNO Melangkahi Makam Ulama: Ritual atau Dobrak Tradisi Kolot ???

Inline image


Media massa dan media sosial (medsos) tengah viral video yang menyiarkan Sandiaga Uno sedang melangkahi makam ulama pendiri Pondok Pesantren Denanyar, KH Bisri Syamsuri, yang merupakan salah satu pendiri NU (Nahdlatul Ulama) yang juga merupakan kakek dari Gus Dur (Abdurrahman Wahid) dari garis ibu.

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan apa yang dilakukan oleh Sandiaga uno itu, karena:

Pertama:  Bisa jadi itu adalah petunjuk dari para orang sakti/pintar yang menjadi penasehat Sandiaga Uno, Agar sandi dengan sengaja melangkahi makam KH Bisri Syamsuri sebagai salah satu syarat upacara ritual agar bisa menang dalam pemilihan presiden tahun 2019.

Sebagaimana diketahui, Sandiaga Uno merupakan calon Wakil Presiden yang berpasangan dengan Prabowo Subianto sebagai calon Presiden, pada tahun 2019.

Dengan ritual melangkahi makam dari KH Bisri yang merupakan sesepuhnya para ulama, maka diharapkan bisa berakibat membuat pudar kharisma dari ulama atau kyai yang tidak mendukung pasangan calon presiden - calon wakil presiden, Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.

Sehingga ulama atau kyai yang tidak mendukung Sandiaga Uno bisa bisa terkena tulah/bala yang bisa mengakibatkan ulama dan kyai itu tidak akan dihormati atau tidak diturut lagi oleh para santri dan masyarakat.

Karena bisa jadi menurut para orang pintar/ sakti yang menjadi pilar kekuatan pasangan Prabowo - Sandiaga, dengan dilangkahinya makam dari sesepuhnya ulama itu merupakan simbol, bahwa ulama atau kyai serta para santri yang mempunyai hubungan (keluarga, guru-murid, kyai-santri, dll) dengan KH Bisri Syamsuri, seharusnya tunduk, patuh dan mendukung Sandiaga Uno, jika mereka tidak ingin kena tulah/bala.

Karena Sandiaga telah berhasil melaksanakan ritual melangkahi makam dari sesepuhnya para ulama, para kyai dan para santri. Keberhasilan upacara ritual itu bisa dilihat bahwa setelah melangkahi makam sesepuhnya para ulama, kyai dan santri, Sandiaga Uno tidak mengalami kejadian apapun dan tetap sehat, bahkan makin terlihat berwibawa.

Maka bisa dilihat bagaimana dalam video tersebut, Sandiaga Uno dengan percaya diri dan tanpa ragu melangkahi bagian kepala dari makam KH Bisri, sedangkan orang lain satupun  tidak ada yang berani melakukan hal itu.

Kedua:

Dengan melangkahi kuburan, maka Sandiaga Uno menunjukkan sebagai sosok manusia yang berani secara terang2an memberi pelajaran serta nasehat kepada masyarakat agar tidak lagi melakukan kegiatan2 yang cenderung bid'ah, syirik, musyrik dll, seperti misalnya pergi berdoa ke kuburan, tahlilan, syukuran, sedekah laut, sedekah bumi, kesenian dan kebudayaan tradisional yang menonjolkan unsur seronok dll

Karena selain syirik dan musyrik, kegiatan2 seperti iyu sebenarnya merupakan cerminan perilaku masyarakat yang terbelakang dan primitif. Sehingga membuat masyarakat indonesia tidak bisa menjadi masyarakat modern.

Terbukti setelah melangkahi kuburan yang bisa jadi dikeramatkan oleh masyarakat penyembah kuburan, tidak ada akibat buruk yang menimpa Sandiaga Uno. Bahkan banyak masyarakat yang mendukung keberanian Sandiaga untuk mendobrak cara berpikir sebagian kecil  masyarakat yang masih kolot.

Hal itu sebelumnya juga dilakukan oleh Sandiaga Uno, saat diajak warga Surabaya untuk berziarah ke makam penyanyi legendaris Gombloh, dimana saat itu, Sandiaga Uno dengan percaya diri melakukan demonstrasi permainan diatas nisan2 dengan cara berjalan seolah akrobat atau berjalan dengan pola keseimbangan diatas makam2 yang ada di lokasi makam penyanyi Gombloh.

Inline image

Dengan itu Sandiaga Uno mengajarkan pada masyarakat, agar tidak perlu takut pada makam, entah makam biasa atau makam yang dikeramatkan oleh sebagian kecil masyarakat yang mungkin masih terpengaruh budaya kolot.

Dan terbukti meskipun bermain2 diatas makam makam, tidak ada kejadian apapun yang menimpa dan Sandiaga Uno masih tetap sehat dan tetap bersemangat.

Jadi: sah-sah saja jika Sandiaga Uno melakukan upaya ritual untuk memenangkan pemilihan presiden tahun 2019, sekaligus memberi pelajaran atau nasehat pada masyarakat untuk berpikir maju agar bisa menjadi masyarakat modern dan tidak menjadi masyarakat terbelakang karena masih terpengaruh budaya2 kolot.


Virus-free. www.avast.com